baca artikel dibayar 1$ / hari

readbud - get paid to read and rate articles

Selasa, 18 November 2008

kendala awal menjadi penulis pemula dan self-publisher

awal 2008 saya mulai berkutat dengan dunia tulis menulis. setelah tiga bulan lebih berkutat dengan informasi-informasi tentang menulis yang saya ambil dari internet, saya memutuskan untuk menulis sebuah buku. saya berkhayal menjadi seperti rowling, gelandangan yang menjadi multi milyuner dari kegiatan menulisnya. sauyapun memulai menulis buku. saya minta bantuan salah seorang teman saya untuk mendiktekan naskah yang akan saya tulis. waktu itu rencananya saya akan menyalin tulisan arab ke indionesia. menurut saya hal ini tidak termasuk kepada penerjemahan karena hanya menyalin nagka-angka arab ke dalam angka-angka latin. ya meski ada yang mengkategorikan itu sebagai aktivitas menerjemahkan, maka itu termasuk kategori menerjemahkan secara ringan. karena proses yang terlalu menjenuhkan dan kurangnya motivasi, syapun menghentikan aktivitas menulis itu. hingga sekarang buklu itu belum terselesaikan. sayapun giat mencari informasi lagi seputar dunia tulis-menulis, terutama untuk memotivasi hasrat menulis saya. ditambah beberapa pengamatan saya terhadap beberapa buku yang ternyata berisi tulisan yang sangat ringan dan berbahasa gaul ala anak muda zaman sekarang yang sangat menyebalkan saya. wah, akhirnya saya berkesimpulan bahwa menulis itu layaknya dunia yang kita huni, tanpa batas. mau nulis apa saja bebas. mau nulis dengan gaya bahasa resmi atau tidak resmi, semuanya boleh dan sah-sah saja. saya akhirnya berfikiran bahwa menulis itu mudah. saya mesih terus menerus memompa semangat saya dalam menulis. baca-baca lagi dan terus-menerus meyakinkan diri saya sendiri bahwa menulis itu gampang. akhirnya, sekitar beberapa hari sebelum bulan puasa tahun 2008, saya telah menemukan sesuatu yang ingin saya tulis menjadi sebuah buku. akhirnya saya rancang-rancang apa-apa saja yang akan saya tulis. pertama kali dalam buku tulis dulu, saya tulis pake pulpen. kendala saya dalam hal ini adalah ketiadaan komputer dirumah. saya sudah memintanya kepada orang tua saya untuk membeli komputer, karena itu penting. eh, mereka malah beli mobil. anjrit banget. dongkol ga ketulungan saya. kok milih beli mobil yang mahal, padahal komputer lebih murah. terus, minggu kemarin, mereka malah beli porteble. itu tuh tape recorder yang nyatu ama salon. sakit hati banget saya. ni orang tua bener-bener ga tau diri. setelah selesai menuliskannya dibuku tulis, sayapun ngrental komputer untuk menulisnya. tiap hari bolak-balik ngerental komputer. kadang bayar, kadang ngebon dulu. karean ketiadaan komputer karena orang tua yang goblok, naskah itu sampai pertengahan november pun belum juga selesai. saya juga harus mencari info-info seputar dunia self-publishing. kenapa self-publishing? karena untuk menembus penerbit besar itu sangat sulit. nah, kalau dengan self-publishing itu kita bisa sangat bebas menerbitkan apapun karya tulis kita. asalkan kita mampu mempertanggung jawabkannya. kendalapun bertambah, yaitu : kendala-kendala dalam menulis buku dan kendala-kendala dalam mendirikan penerbitan buku mandiri. masalah modal adalah masalah yang pertama buat saya. bila ada modal, otomatis segalanya tidak akan sesulit ini. menjadi self-publishing di-klaim sebagai ajang untuk mendulang banyak rupiah dari aktifitas menulis. bila honor sebagai penulis hanya, misalkan, 5.000.000 dari seluruh hasil penjualan buku yang ia tulis, maka dengan menulis sekaligus menerbitkan buku sendiri uang 50.000.000 itu bisa kita dapat dari hasil penjualan satu buku saja. namun hal ini akan terjadi bila buku yang kita tulis terjual habis semua. perjalanan saya dalam menulis buku dan menerbitkannya secara mandiri masih sangat panjang dan berliku. ini perjuangan. saya menikmatinya. tapi, meski saya menikmati segala kekurangan ini, tetap saja saya dongkol banget atas sikap kedua orang tua saya yang sangat tidak tahu diri.

0 komentar: